ASEAN, atau Association of Southeast Asian Nations, merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pembentukan ASEAN bertujuan untuk mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial, budaya, teknis, dan pendidikan, serta memajukan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Salah satu peristiwa penting yang mempengaruhi pembentukan ASEAN adalah Gerakan 30 September, sebuah peristiwa yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965. Peristiwa ini tidak hanya mempengaruhi politik dalam negeri Indonesia tetapi juga hubungan antar negara di Asia Tenggara.
Selain itu, Invasi Timor-Timur oleh Indonesia pada tahun 1975 juga menjadi salah satu momen yang mempengaruhi dinamika kerjasama regional. Peristiwa ini menimbulkan berbagai reaksi dari negara-negara anggota ASEAN dan masyarakat internasional.
Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) pada akhir tahun 1950-an juga merupakan bagian dari sejarah yang mempengaruhi stabilitas regional dan akhirnya mendorong negara-negara di Asia Tenggara untuk lebih memperkuat kerjasama melalui ASEAN.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno yang mengembalikan Indonesia kepada UUD 1945 juga memiliki dampak signifikan terhadap politik domestik dan hubungan internasional Indonesia, termasuk dalam konteks pembentukan ASEAN.
Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Perang Dunia II juga mempengaruhi terbentuknya ASEAN, dengan prinsip-prinsip kerjasama internasional yang diadopsi oleh organisasi regional ini.
Era Penjajahan di Asia Tenggara oleh bangsa Eropa juga meninggalkan warisan yang mempengaruhi hubungan antar negara di kawasan ini, termasuk dalam pembentukan ASEAN.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) juga merupakan bagian dari sejarah yang mempengaruhi pembentukan identitas nasional dan kerjasama regional.
Perjanjian Renville yang ditandatangani pada tahun 1948 antara Indonesia dan Belanda juga memiliki dampak terhadap hubungan Indonesia dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk dalam konteks pembentukan ASEAN.
Dalam konteks modern, ASEAN terus berupaya untuk memperkuat kerjasama regional, termasuk melalui bom29toto link dan inisiatif lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan.
ASEAN juga terus mengembangkan kerjasama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, dengan bom29toto login sebagai salah satu contoh inisiatif untuk memfasilitasi kerjasama ekonomi digital di kawasan.
Dengan demikian, ASEAN dan pembentukannya tidak dapat dipisahkan dari berbagai peristiwa sejarah dan dinamika politik di Asia Tenggara. Organisasi ini terus berperan penting dalam mendorong kerjasama regional dan menghadapi tantangan bersama.